Gharin Putra Y./ 25050
Pusara Hitler di Indonesia
Adolf Hitler dilahirkan di Gasthof zum Pommer, sebuah
penginapan di Braunau am Inn, Austria,
dekat Jerman
pada 20 April
1889 sebagai anak keempat
dari enam bersaudara. Ayah Adolf Hitler, Alois Hitler
(1837–1903), merupakan seorang pegawai kantor bea cukai. Sedangkan ibunya,
Klara Pƶlzl (1860–1907), adalah istri ketiga Alois. Keluarga Hitler
berpindah-pindah dari Braunau am Inn ke Passau, Lambach, Leonding, dan Linz. Hitler
kecil merupakan pelajar yang baik pada waktu bersekolah pada sekolah menengah
pertama (junior high school). Namun pada kelas enam, tahun pertamanya di
sekolah menengah atas (high school), ia gagal dan harus mengulang kelas.
Sejarah hidupnya agaknya sedikit tertutup sampai akhirnya ia menjadi pemimpin
partai NAZI di Jerman.
Ada satu hal yang menarik bagi saya saat membaca buku yang
berjudul “151 Konspirasi Dunia Paling Gila dan Mencengangkan”. Dalam buku
tersebut terdapat satu bagian yang membahas kesaksian dr. Sosrohusodo tentang
Adolf Hitler dan kaitannya dengan Indonesia. Dari sekian banyak informasi yang ada
tentang kematian Hitler, tidak ada satupun yang dapat menyebutkan secara pasti
apa penyebab kematian sang diktator Nazi ini. Ada sumber yang mengatakan bahwa
Hitler bersama Eva Braun istrinya bunuh diri dengan menelan racun sianida. Akan
tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Hitler bunuh diri dengan cara menembak
kepalanya.
Sebelumnya, di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983 terdapat
sebuah artikel tentang Hitler. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo, dokter
lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan
rumah sakit bernama ‘Hope’ di Sumbawa Besar, tempat yang diduga menjadi
pelarian Hitler. Sebuah makam di TPU Ngagel, Surabaya juga sempat menjadi bahan
perbincangan heboh di masyarakat. Makam itu disebut-sebut sebagai pusara dari
Adolf Hitler sang pemimpin NAZI yang kejam. Salah satu sumber mengemukakan
bahwa pada tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama
palsu “dr. Poch”. Pada
awalnya dr. Poch tinggal di Dompu lalu pindah ke Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten
Sumbawa Besar, kemudian bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Sumbawa Besar. Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal dengan dokter ini, yang dipanggil
dengan julukan “dokter
Jerman”.
Salah satu peninggalan dr. Poch yang meninggal pada tanggal
15 Januari 1970 di Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran
9×16 cm dengan tebal 44 cm. Pada buku catatan ukuran saku yang sudah lusuh itu,
terdapat alamat ratusan orang-orang asing yang tinggal di berbagai negara di
dunia, juga coretan-coretan yang sulit dibaca. Di bagian lainnya, terdapat
tulisan steno, semuanya berbahasa Jerman. Begitu pula tulisan tangan yang
dibuatnya di buku-buku tersebut sangat identik dan mirip dengan tulisan tangan
Hitler. Buku ini mempunyai arti yang sangat besar, karena merupakan salah satu
bukti otentik yang menyatakan bahwa dr Poch adalah pemimpin NAZI yang
mahsyur, Adolf Hitler. Bila benar dr. Poch adalah Hitler, berarti saat itu ia sudah
berusia 71 tahun, sebab sejarah mencatat bahwa Adolf Hitler dilahirkan tanggal
20 April 1889. Dr. Sosrohusodo juga menjelaskan tentang ciri-ciri dari dr. Poch
yang diyakini mirip dengan Adolf Hitler. Tubuhnya kurus, berperawakan agak
tinggi, wajah yang tirus, dan berkumis ala komedian Charlie Chaplin. Kondisi
ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya, yang ditemukan di
sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman
yang dia temui ini sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter,
bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.
Bukan hanya dr. Sosrohusodo yang mempunyai teori tentang
pelarian Hitler dari Jerman ke tempat lain, tapi beberapa orang di dunia ini
pernah mengungkapkannya dalam media massa. Peluang untuk berteori seperti itu
memang ada, sebab ketika pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva Braun
tahun 1945, tidak ditemukan bukti utama berupa jenazah. Kaitan Hitler dengan
Indonesia adalah karena Indonesia adalah negara yang tidak punya hubungan
diplomatik dengan Israel. Seperti yang kita ketahui Israel adalah sebuah negara
Yahudi dan Hitler sangat membenci kaum Yahudi. Mungkin karena alasan tersebut
Hitler memilih Indonesia sebagai tempat pelariannya untuk menghindar dari
hukuman penjahat perang.
Daftar Pustaka
Buku:
Suci, Afred. 2011. 151 Konspirasi
Dunia Paling Gila dan Mencengangkan. Jakarta: PT Wahyu Media
Internet:
#bridgingcourse9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar