Gharin
Putra Yanotama
UGM Kampusku, Ilmu Komunikasi Pilihanku
Setiap orang pastilah mempunyai
mimpi dan cita-cita yang menjadi target utama pencapaian di dalam kehidupannya.
Mimpi dan cita-cita tersebut akan menjadi sebuah motivasi bagi orang tersebut
untuk mewujudkan mimpi-mimpi dalam kehidupannya. Saya adalah salah satu orang
yang dibangun dari mimpi-mimpi saya, salah satu mimpi terbesar dalam hidup saya
adalah menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada. Semua orang tahu bahwa UGM
telah menjadi almamater legendaris yang telah melahirkan banyak sekali intelektual
yang kelak menjadi penggerak kemajuan bagi bangsa ini. Dan akhirnya mimpi yang
saya idamkan menjadi kenyataan, saya dapat menjadi salah satu civitas akademika
UGM setelah bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang di seluruh Indonesia.
Sejak kecil saya dididik orang tua
saya bukan dengan keadaan yang serba mewah. Saya diajari tentang kesederhanaan
dalam setiap aspek kehidupan. Alhamdulillah semua itu dapat membentuk karakter
diri saya, karakter yang ingin saya gunakan sebagai bekal mencapai tujuan.
Setiap orang tua pastilah menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan yang
layak, dan saya mendapatkan kesempatan emas tersebut karena bapak dan ibu saya
mendukung penuh keinginan saya untuk berkuliah di UGM. Orang tua saya
memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk mengembangkan bakat dan minat
yang saya miliki. Berpisah dengan orang tua adalah hal yang berat menurut saya,
namun saya memupus hal tersebut dengan niat yang kuat bahwa saya harus sukses
untuk kedua orang tua saya dan orang-orang di sekitar saya.
Dalam kesempatan SNMPTN jalur
undangan yang saya dapatkan, saya memilih UGM sebagai perguruan tinggi pilihan
pertama dan jurusan Ilmu Komunikasi menjadi satu-satunya prodi yang saya pilih.
Pilihan yang tergolong nekat tersebut mendapat reaksi yang beragam dari
teman-teman saya. Ada yang meragukan namun ada pula yang malah memberikan
motivasi agar saya tetap teguh pada pendirian saya. Dan ternyata Allah meridhoi
keinginan saya untuk menuntut ilmu di UGM, saya lolos seleksi dan tentu saja
hal itu menjadi kebanggan tersendiri bagi diri saya dan kedua orang tua saya.
Terlepas dari lika-liku perjalanan menggapai target menjadi mahasiswa UGM,
banyak alasan yang membuat saya menjatuhkan pilihan di UGM jurusan Ilmu
Komunikasi. UGM menjadi “Kawah Chandradimuka” yang giat memproduksi tunas
bangsa yang berkompeten dalam pembangunan Indonesia.
Ilmu Komunikasi saya pilih karena
saya merasa mempunyai minat dan bakat dalam hal yang diajarkan di dalam prodi
Ilmu Komunikasi. Lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan Ilmu Komunikasi juga
sangat luas. Pepatah mengatakan, “Lingkungan pergaulan membentuk karakter dan
kepribadian seseorang” dan itulah yang menjadi alasan lain mengapa saya jatuh
hati pada UGM. Yogyakarta sebagai kota pelajar yang telah terkenal sejak dulu
juga menjadi pertimbangan saya dalam mengajukan “proposal” kepada orang tua
saya agar mendapat restu 100% untuk menempuh bangku kuliah di Yogyakarta. Biaya
hidup di kota pelajar ini juga tak terlampau mahal. Banyak sekali tempat makan
yang murah sesuai kantong mahasiswa, murah dan kenyang adalah motto kami
sebagai orang perantauan. Faktor lain adalah jarak antara Yogyakarta dan kota
asal saya di Sragen yang tak terlampau jauh, hanya memakan waktu selama 3 jam
perjalanan. Pada intinya tinggal terpisah dengan orang tua adalah sebuah
tantangan baru dalam fase hidup kita. Kita dituntut untuk tetap bertanggung
jawab atas kepercayaan yang telah diberikan orang tua kepada kita.
#bridgingcourse1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar