Selasa, 04 September 2012

UGM Kampusku, Ilmu Komunikasi Pilihanku



Gharin Putra Yanotama

UGM Kampusku, Ilmu Komunikasi Pilihanku
Setiap orang pastilah mempunyai mimpi dan cita-cita yang menjadi target utama pencapaian di dalam kehidupannya. Mimpi dan cita-cita tersebut akan menjadi sebuah motivasi bagi orang tersebut untuk mewujudkan mimpi-mimpi dalam kehidupannya. Saya adalah salah satu orang yang dibangun dari mimpi-mimpi saya, salah satu mimpi terbesar dalam hidup saya adalah menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada. Semua orang tahu bahwa UGM telah menjadi almamater legendaris yang telah melahirkan banyak sekali intelektual yang kelak menjadi penggerak kemajuan bagi bangsa ini. Dan akhirnya mimpi yang saya idamkan menjadi kenyataan, saya dapat menjadi salah satu civitas akademika UGM setelah bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang di seluruh Indonesia.
Sejak kecil saya dididik orang tua saya bukan dengan keadaan yang serba mewah. Saya diajari tentang kesederhanaan dalam setiap aspek kehidupan. Alhamdulillah semua itu dapat membentuk karakter diri saya, karakter yang ingin saya gunakan sebagai bekal mencapai tujuan. Setiap orang tua pastilah menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan yang layak, dan saya mendapatkan kesempatan emas tersebut karena bapak dan ibu saya mendukung penuh keinginan saya untuk berkuliah di UGM. Orang tua saya memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk mengembangkan bakat dan minat yang saya miliki. Berpisah dengan orang tua adalah hal yang berat menurut saya, namun saya memupus hal tersebut dengan niat yang kuat bahwa saya harus sukses untuk kedua orang tua saya dan orang-orang di sekitar saya.
Dalam kesempatan SNMPTN jalur undangan yang saya dapatkan, saya memilih UGM sebagai perguruan tinggi pilihan pertama dan jurusan Ilmu Komunikasi menjadi satu-satunya prodi yang saya pilih. Pilihan yang tergolong nekat tersebut mendapat reaksi yang beragam dari teman-teman saya. Ada yang meragukan namun ada pula yang malah memberikan motivasi agar saya tetap teguh pada pendirian saya. Dan ternyata Allah meridhoi keinginan saya untuk menuntut ilmu di UGM, saya lolos seleksi dan tentu saja hal itu menjadi kebanggan tersendiri bagi diri saya dan kedua orang tua saya. Terlepas dari lika-liku perjalanan menggapai target menjadi mahasiswa UGM, banyak alasan yang membuat saya menjatuhkan pilihan di UGM jurusan Ilmu Komunikasi. UGM menjadi “Kawah Chandradimuka” yang giat memproduksi tunas bangsa yang berkompeten dalam pembangunan Indonesia.
Ilmu Komunikasi saya pilih karena saya merasa mempunyai minat dan bakat dalam hal yang diajarkan di dalam prodi Ilmu Komunikasi. Lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan Ilmu Komunikasi juga sangat luas. Pepatah mengatakan, “Lingkungan pergaulan membentuk karakter dan kepribadian seseorang” dan itulah yang menjadi alasan lain mengapa saya jatuh hati pada UGM. Yogyakarta sebagai kota pelajar yang telah terkenal sejak dulu juga menjadi pertimbangan saya dalam mengajukan “proposal” kepada orang tua saya agar mendapat restu 100% untuk menempuh bangku kuliah di Yogyakarta. Biaya hidup di kota pelajar ini juga tak terlampau mahal. Banyak sekali tempat makan yang murah sesuai kantong mahasiswa, murah dan kenyang adalah motto kami sebagai orang perantauan. Faktor lain adalah jarak antara Yogyakarta dan kota asal saya di Sragen yang tak terlampau jauh, hanya memakan waktu selama 3 jam perjalanan. Pada intinya tinggal terpisah dengan orang tua adalah sebuah tantangan baru dalam fase hidup kita. Kita dituntut untuk tetap bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan orang tua kepada kita. 

                                                                                                                             #bridgingcourse1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar